Rabu, 28 Juni 2017

POHON KARIR


A.    Pengertian Pohon Karir
Pohon Karir merupakan alat atau media untuk membantu penyampaian materi tentang bimbingan karir dalam memilih, menyiapkan diri sesuai bakat dan minat yang dimiliki sehingga dapat berkembang secara optimal. Melalui kegiatan bimbingan kelompok dengan menggunakan media pohon harapan yang mampu menumbuhkan motivasi belajar sehingga menjadikan siswa sosok yang memiliki impian dan harapan dimasa yang akan datang.
B.     Tujuan
Membantu siswa dalam pemahaman dirinya dan lingkungannya dalam denga pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengarahan keputusan perencanaan serta pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karir dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi dan seimbang dengan dirinya.

C.    Fungsi Pohon Karir
1.      Fungsi Persiapan
Guru memberikan informasi perguruan tinggi dan studi lanjut yang dipaparkan kepada peserta didik.
2.      Fungsi Pencegahan
Guru dapat memberikan bantuan agar peserta didik tidak kesulitan dalam memahami dirinya sendiri yang berkaitan dengan pekerjaannya di masa depan sehingga dapat mencegah peserta didik salah dalam menentukan langkah-langkah dalam menentukan karirnya.
3.      Fungsi Penempatan
Guru akan membantu peserta didik pada bidang atau jenis pendidikan, misalnya dalam penjurusan pendidikan lanjut dan pekerjaan apa yang ingin dicapai sehingga terjadi keselalasan antara pendidikan dan pekerjaannya nanti.
4.      Fungsi Penyesuaian
Guru membantu peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan jenis-jenis pekerjaan yang ada dilingkungan sekitarnya.
5.      Fungsi Pengembangan
Guru membantu peserta didik dalam mengembangkan minat dan bakatnya yang ada pada diri peserta didik tersebut secara terarah dan nantinya mantap dalam menentukan pekerjaannya.

D.    Bahan dan Cara Pembuatan Pohon Karir
1.      Kegiatan pohon karir dilakukan dalam bentuk kelompok
2.      Anggota kelompok terdiri dari 5-8 orang
3.      Ukuran ranting pohon tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil.
4.      Ukuran pot bunga jangan terlalu kecil agar ranting pohon bisa berdiri.
5.      Pohon Karir harus dapat menarik perhatian.
6.      Karton berwarna digunting dengan bentuk daun.
7.      Selanjutnya karton yang telah digunting di tulis dengan spidol tentang karir yang dicita-citakan pada masa depan.
8.      Buatlah bunga-bunga dari kertas krep untuk mempercantik pohon karir.
9.      Selanjutnya merangkai semua, rating dimasukan ke pot bunga hingga berdiri tegak, agak memperkuat tambahnkan batu-batu kerikil ke dalam pot lalu gantugkan/tempelkan daun yang telah dibuat dari karton ke ranting pohon dan untuk membercantik tambahkan hiasan, bunga-bunga dan lain-lain.
10.  Jadilah pohon karir, gunakan kekreatifan agar dapat membuat pohon karir yang dapat menarik perhatian.




Selasa, 13 Juni 2017

PAPAN BIMBNGAN




A.    Pengertian Papan Bimbingan
Papan Bimbingan merupakan salah satu media yang efektif bagi perubahan perilaku peserta didik. Papan Bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk mempertunjukkan materi-materi Bimbingan dan Konseling yang berisi artikel, gambar, poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Papan bimbingan merupakan media untuk memberikan informasi, imbauan, tempat menuangkan kreativitas, gagasan dan ide bagi peserta didik dan semua warga sekolah.
Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah yang memungkinkan peserta didik (konseli) menerima dan memahami berbagai informasi. Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenali diri, merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar serta guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu pencapaian perkembangan peserta didik, baik yang berhubungan dengan diri pribadi, sosial, masalah belajar ataupun kariernya.
Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa papan bimbingan merupakan media informasi BK yang didalamnya terdapat informasi bimbingan yang dapat membantu peserta didik dan ditampilkan secara menarik, menggunakan bahasa lugas dan mudah dipahami sehingga peserta didik tertarik untuk membacanya. Papan bimbingan ini bertujuan agar membekali peserta didik dengan berbagi informasi pengetahuan dan pemahaman tentang berbagi hal yang berguna untuk mengenali diri dan merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan. Selain itu, berdasarkan isi materi-materi yang disampaikan dalam papan bimbingan tidak boleh disamakan dengan papan pengumuman biasa ataupun majalah dinding. Hal ini dikarenakan, materi yang disampaikan dalam papan bimbingan berisi tentang informasi yang memba peserta didik, seperti : Bidang Pribadi, Bidang Sosial, Bidang Belajar, maupun Bidang Karir.
B.     Manfaat Papan Bimbingan
Manfaat Media Papan Bimbingan, secara umum media mempunyai kegunaan diantaranya:
1.      Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.
3.      Menimbulkan gairah peserta didik, interaksi lebih langsung antara perserta didik dan guru BK.
4.      Proses layanan Bimbingan dan Konseling dapat lebih menarik.
5.      Kualitas layanan Bimbingan dan Konseling dapat ditingkatkan.
6.      Meningkatkan sikap positif pererta didik terhadap materi layanan BK.
7.      Dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman peserta didik.
8.      Dapat mengembangkan keinginan dan minat baru.
9.      Dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik lebih giat belajar.
Jadi, Media Papan Bimbingan sangat membantu dalam berlangsungnya pelaksanaan layanan Bimbingan dan Konseling. Madia Papan Bimbingan memudahkan pemahaman bagi peserta didik dan dengan media papan bimbingan konselor atau guru BK menjadi sangat terbantu serata lebih efektif. Media Bimbingan dan Konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan BK itu sendiri. Media juga untuk meningkatkan kualitas layanan Bimbingan dan Konseling, pada umumnya BK yang disampaikan dengan menggunakan media akan tahan lama dalam ingatan para peserta didik.
C.    Kelebihan dan Kekurangan Media Papan Bimbingan
1.      Kelebihan
a.       Pembuatannya mudah dan biaya terjangkau.
b.      Bisa menarik perhatian peserta didik.
c.       Melatih kreativitas.
2.      Kekurangan
a.       Membutuhkan ketrampilan dan kesabaran dalam pembuatannya.
b.      Penyajian pesan hanya dalam unsur visual saya (yang dapat dilihat)
D.    Cara Pembuatan Papan Bimbingan
1.      Ukuran papan bimbingan tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil.
2.      Ukuran hutufnya jangan terlalu kecil agar mudah dibaca.
3.      Papan Bimbingan harus dapat menarik perhatian.
4.      Alas untuk papan bimbingan dapat menggunakan sterofom atau triplek.
5.      Agar menarik, perlu dicat dengan wara dan diberi bingkai agar terlihat rapi.
6.      Berilah judul yang menarik dengan warna dan ukuran yang besar agar terlihat jelas.
7.      Kumpulkan bahan-bahan berupa gambar, krtun objek, buku, poter, lem, gunting dan lain-lain.
8.       Gunakan gradasi warna agar lebih menarik peserta didik untuk melihat.
9.      Gunakan penyajian dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik, bukan bahasa yang terlalu formal.
10.  Lay out dan design menggunakan teknik dummy, yaitu meletakan gambar agar seimbang.
11.  Tempelkan materi dalam papan bimbingan sesuai dengan fungsinya.

    ➧Foto saat proses pembuatan papan bimbingan


   ➧Foto Papan Bimbingan

  
    ➧Foto kelompok bersama dosen mata kuliah Media BK

Menumbuhkan Motivasi Belajar Terhadap Peserta Didik

  
Glover dan Ronning (1996) mengatakan bahwa psikologi pendidikan mencakup topik-topik yang berkisar pada perkembangan manusia, perbedaan individual, pengukuran belajar, motivasi dan pandangan pendidikan humanistik, baik yang didasarkan pada data empiris maupun teori.[1]
Prestasi belajar yang memuaskan dapat diraih oleh setiap peserta didik jika mereka dapat belajar secara wajar, terhindar dari berbagai ancaman, hambatan, dan gangguan. Namun, ancaman, hambatan dan gangguan pasti dialami oleh peserta didik tertentu sehingga mereka mengalami kesulitan dalam belajar. Pada tingkatan tertentu ada peserta didik yang bisa mengatasi kesulitan belajarnya tampa harus melibatkan orang lain. Tetapi pada kasus-kasus tertentu karena anak didik belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan orang lain sangat diperlukan. Kesulitan belajar yang dihadapi oleh peserta didik bermacam-macam seperti, dilihat dari jenis kesulitan belajar, mata pelajaran yang dipelajari, sifat kesulitannya dan segi faktor penyebabnya. Dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana peserta didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam belajar.[2]
Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar meliputi faktor gangguan psiko-fisik pada peserta didik seperti : Bersifat kognitif (ranah cipta), seperti rendahnya kapasitas intelektual/inteligensi peserta didik, Bersifat afektif (ranah rasa), seperti labilnya emosi dan sikap, Bersifat psikomotor (ranah keras) seperti terganggunya alat-alat indera penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga). Sedangkan faktor ekstern meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar peserta didik seperti: Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan orang tua ayah dan ibu, dan rendahnya ekonomi keluarga,  Lingkungan Masyarakat, contohnya: pergaulan dilingkungan sekitar, Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi lingkungan sekolah, kondisi guru serta alat belajar yang berkualitas rendah. Selain faktor-faktor yang bersifat umum diatas, ada pula faktor-faktor lain yang juga menimbulkan kesulitan belajar pada peserta didik. Faktor-faktor ini dipandang sebagai faktor khusus. Misalnya sindrom psikologi berupa learning disability (ketidakmampuan belajar). Sindrom (syndrome)  berarti satuan gejala yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis yang menimbulakn kesulitan belajar peserta didik.[3]
Teori kepribadian yang pernah diungkapkan Maslow (1970), berdiri diatas sejumlah asumsi dasar tentang motivasi. Pertama, melakukan pendekatan holistis terhadap motivasi yaitu seluruh orang, bukan satu bagian atau fungsi tunggalnya saja yang termotivasi. Kedua, motivasi bersifat kompleks, artinya perilaku seseorang dapat muncul dari beberapa motif yang terpisah. Ketiga, manusia termotivasi secara terus-menurus oleh satu kebutuhan. Keempat, semua orang dimana pun termotivasi oleh kebutuhan-kebutuhan yang sama. Kelima, motivasi adalah kebutuhan dapat disusun dalam bentuk hierarki. Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Karena seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk tujuannya.[4]
Belajar merupakan suatu proses dimana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atau situasi yang terjadi. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak mungkin melakukan aktivitas belajar. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi dari luar dirinya merupakan motivasi intrinsik yang sangat penting dalam aktivitas belajar. Namun seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar, dorongan dari luar dirinya merupakan motivasi ekstrinsik. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik diperlukan bila motivasi intrinsik tidak ada dalam diri seseorang sebagai subjek belajar. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali melakukan aktivitas belajar terus-menerus. Seseorang yang memiliki motivasi intrinsik selalu ingin maju dalam belajar. Ada beberapa prinsip motivasi dalam belajar seperti: Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar, Motivasi intristik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam belajar, Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman, Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar, Motivasi dapat memupuk Optimisme dalam belajar, Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar.[5]
Fungsi motivasi dalam belajar yaitu, sebagai pendorong belajar, sebagai penggerak perbuatan dan sebagai pengarah perbuatan. Cara belajar yang efektif dan efisien, belajar efektif adalah cara belajar yang sesuai dengan kondisi personal pembelajaran, baik dari segi metode, penggunaan tempat, ataupun penggunaan waktu. Sedangkan belajar efesien adalah cara belajar yang meminimalkan usaha tetapi mendapatkan hasil yang maksimal. Upaya meningkatkan motivasi belajar yaitu, Menggairahkan peserta didik, Memberikan harapan realistis, Memberikan insentif dan Mengarahkan perilaku peserta didik.[6]     



[1] Nyanyu Khodijah, 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, hlm. 21, cet II
[2] Syaiful Bahri Djamarah, 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 233-234, cet III
[3] Ibid, hal 175-176
[4] Yudrik Jahja, 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana Prenadamedia, hlm. 65, cet I
[5] Ibid, hal 153-155
[6] Makmun Khairani, 2016. Psikologi Umum. Jakarta: Aswaja Pressindo, hlm. 187-188, cet II